Jakarta, SwaraIndependen.com-- Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil survey terakhir mengenai pemetaan elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024, pada konferensi pers yang diselenggarakan secara daring, Selasa (26/12) laluInfograph dari Indikator Politik Indonesia, Survey Nasional 23-24 Desember 2023 (Ist/Swin)
Menurut survey, PPP dan 9 partai politik lainnya, terancam tidak lolos Parliamentary Threshold (4 persen). Pasalnya, dari 18 parpol nasional peserta Pemilu 2024, diprediksi hanya 8 Parpol yang memenuhi ambang batas parlemen.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pada Pemilu 2019 lalu, memiliki kursi 19 kursi dengan perolehan suara sebanyak 6.323.147 (4,52 persen). Hasil survey mencatat elektabilitas partai berlambang Ka'bah ini hanya sebesar 2,8 persen.
Parpol lainnya yang diperkirakan gagal masuk parlemen, PSI di posisi berikutnya dengan 2,4 persen. Menyusul Perindo (1,7 persen), Partai Ummat (0,8 persen), Partai Hanura (0,4 persen), PBB (0,4 persen), Partai Gelora (0,3 persen), Partai Buruh (0,2 persen), Partai Garuda (0,2 persen), dan PKN (0,1 persen).
Pada kesempatan itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi juga menyebutkan, PPP dan PSI masih punya peluang lolos. Namun, kedua partai itu harus berjuang habis-habisan untuk memastikan kemenangan.
"Saya tidak ingin katakan PPP atau PSI tidak lolos, tetapi mereka struggling untuk bisa lolos dari lubang jarum 4 persen. Di luar itu agak berat," kata Burhan melalui daring, Selasa (26/12) lalu.
Sementara itu, menurut survey, 8 partai politik yang elektabilitasnya di atas ambang batas dan memastikan diri lolos ke Senayan, ada PDI Perjuangan diurutan pertama dengan elektabilitas mencapai 19,1 persen, disusul oleh Partai Gerindra dengan elektabilitas 18,2 persen.
Berikutnya, elektabilitas partai politik secara berturut-turut disusul Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.
0 Komentar