Makassar, SwaraIndependen.Com-- Ketua Kelompok Terbang (Kloter) 16 Embarkasi Hasanuddin, Afdal SAg, menyampaikan langsung dari Arafah di Tanah Suci Mekkah, terkait fasilitas Jemaah Haji yang telah disediakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, Senin (10/6) kemarin.Ketua Kloter, Afdal SAg dan Pengurus Kloter (atas), Afdal saat meninjau fasilitas akomodasi untuk Kloter 16 Embarkasi Hasanuddin, Senin (10/6) kemarin. (Foto: Ist/Swin)
Fasilitas akomodasi yang diperuntukkan Jemaah Haji yang akan melaksanakan Wukuf di Arafah, berupa tenda-tenda sebanyak 2 tenda, untuk Kloter 16 terdiri dari Soppeng, Pangkep, dan Makassar. Akomodasi yang juga dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dan toilet atau WC.
Selain Kloter 16 Embarkasi Hasanuddin, areal tersebut, juga akan dihuni oleh Jemaah dari 6 Kloter lainnya, yang tergabung dalam Maktab 42, tepatnya di jalan Tariq 602.
"Insya Allah, semoga di tanggal 15 nanti (15 Mei 2024, Red), kita berada di sini, kira-kira, ya Azhar sebelum Magrib, dan kita akan Mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa) di sini, di Arafah," ujar Afdal dalam video yang dikirimkan ke Redaksi SwaraIndependen.Com.
Lanjut dikatakannya, hari Selasa (11/6), jam 19.00 waktu Arafah, setelah shalat Magrib, akan diangkut oleh bus, menuju Musdalifah dan selanjutnya ke Mina.
Untuk jemaah lanjut usia (lansia) yang berumur kurang lebih 100 tahun, beserta pendampingnya, akan diantar khusus oleh pihak Maktab (pihak ketiga yang bertugas melayani Jemaah Haji, Red).
Sementara itu, setelah melalui perjalanan panjang dari Arafah, Afdal tiba di Mina, juga dengan tujuan yang sama, meninjau lokasi atau akomodasi yang disediakan untuk Kloter 16 yang akan melakukan ibadah melontar Jumrah.
Di Mina, Kloter 16 mendapatkan 4 tenda, namun kapasitas tampungnya hanya 433 jemaah. Sedangkan kloter 16 terdiri dari 449 jemaah, sehingga masih kurang 16 kasur. Namun pihaknya tetao berusaha melakukan negosiasi agar bisa ditambahkan. Karena kapasitas tenda masih memungkinkan.
Afdal katakan, pihaknya ada kebijakan untuk jemaah di Kloter 16, yakni menempatkan lansia satu tempat. untuk pengurusan dan mengantisipasi jika terjadi sesuatu, teman2 dari Tim Kesehatan, bisa langsung melakukan evaluasi dini.
"Tapi semoga, kita berharap, jemaah kita yang tadinya memiliki kekurangan dan ketidakmampuan secara fisik, Insya Allah setelah berada di Mina ini, ada peningkatan kesehatan secara signifikan, sehingga kelancaran aktifitas Mabit di Mina ini teris terselenggara," jelasnya.
Kepala Kantor Kemenag Soppeng ini juga sampaikan, dalam kegiatan di Mina ini, pihaknya mengambil dua pola Nafar, yakni Nafar Awal dan Nafat Tsani.
"Setelah jemaah dikasi opsi, ada 388 jemaah yang memilih Nafar Awal, dan Nafar Tsani sebanyak 61 orang," terang Afdal, di akhir video yang dikirim ke SwaraIndependen.Com.*
(DeLima)
0 Komentar