Breaking News

Sakit Hati, Lelaki Asal Lapri Tikam Wanita Pelayan Warkop di Soppeng

Kolase Foto: Dari kiri, Pelaku Rusdi (29) dan Korban Sinta (30) (Atas); Temlay Kejadian Perkara (TKP) Warkop AMR (Bawah). (Foto: Ist/Swin)
Soppeng, SwaraIndependen.Com-- Rusdi (29), lelaki warga Kamoung Lekke, Desa Tonronge Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone, melakukan penikaman terhadap seorang wanita, Sinta (30), warga Desa Mario Kecamatan Libureng Kabupaten Bone, di Lajoa Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng, Jum'at (21/6) malam lalu.

Menurut Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Liliriaja, Iptu Agung Abimanyu SSos, peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 19.30 Wita, malam itu (Jum'at, Red), terjadi di salah satu warung kopi tempat korban bekerja sebagai pamusaji (pelayan, Red).

Lanjut, Iptu Agung Abimanyu, menuturkan, kronogis kejadiannya bermula saat pelaku (Rusdi, Red), lelaki asal Desa Tonronge Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone, hendak mencari istrinya, Sinta, yang diketahui bekerja di salah satu warung kopi di Soppeng.

Setelah mendapatkan informasi dari iparnya terkait lokasi tempat kerja istrinya, Rusdi langsung berangkat dari kampungnya menuju Lajoa dengan mengendarai angkutan umum.

Sekira ba'da Ashar, pelaku tiba di Lajoa. Lalu mencari warkop di mana istrinya bekerja. Pelaku sempat mendatangi dua warung kopi di Lajoa, dan akhirnya menemukan istrinya di Warkop "AMR" yang bertempat di sekitaran Mesjid Lajoa, Jalan Poros Takalala-Cabenge.

Pelaku tiba di warkop tersebut saat harj sudah malam, sekira pukul 19.30 Wita, di saat warkop sepi. Pelaku langsung masuk dan menemui korban.

Melihat pelaku dengan gelagat yang tidak baik, korban berusaha menghindari pelaku. Namun, tanpa basa-basi pelaku langsung mencabut badik yang sengaja dibawanya. Lalu menusukkan benda tajam tersebut sebanyak 3 kali di bagian perut korban.

Setelah menusuk korban, pelaku langsung lari keluar dengan badik di tangan masih dalam kondisi terhunus. 

Sementara saksi mata satu-satunya yang ada di TKP yang juga merupakan pemilik Warkop AMR, Yulia, mengungkapkan, sempat mendengar teriakan histeris dari korban minta tolong, dan saat itu juga melihat pelaku keluar dengan badik ditangan dalam kondisi terhunus.

"Saya dengar korban berteriak histeris; baru adami keluar pelaku dengan badik di tangannya," ungkap Yulia sebagaimana yang disampaikan Kapolsek Liliriaja Agung Abimanyu.

Agung Abimanyu lanjut mengungkapkan, motif penikaman menurut pengakuan pelaku, didasari rasa sakit hati kepada istrinya. Pelaku merasa tersinggung terhadap kata-kata istrinya saat dihubungi melalui hubungan telepon selular.

Diceritakan oleh pelaku kepada petugas, pelaku hubungi istrinya via hp yang berniat mengambil anak pertamanya yang tinggal sama istrinya. Namun korban saat itu menjawab dengan kata-kata yang membuatnya sakit hati.

"Itu bukan anakmu, tapi anakku sama cowokku; saat kamu nikahi, saya memang sudah hamil," begitu kata-kata korban yang ditirukan pelaku saat diinterogasi, Jum'at (21/6) malam itu.

Itu yang membuat pelaku sakit hati, dan memuncak sewaktu bertemu di warkop korban berusaha menghindar sehingga pelaku emosi dan menikam korban.

Iptu Agung juga mengungkapkan, pelaku kini sudah diamankan di rumah tahanan Markas Polres Soppeng Jalan La Tenri Bali, Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng.

"Pelaku sudah ditetapkan tersangka, dan sudah diamankan untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," pungkas mantan Kapolsek Lalabata dan Kapolsek Ganra ini, kepada SwaraIndependen.Com, Senin (24/6) sore tadi.

Dari informasi yang berhasil dihimpun SwaraIndependen.Com, korban Sinta (30) menghembuskan nafas terakhirnya, di Rumah Sakit Umum Daerah Latemmamala, sekira pukul 11.30 Wita, Jum'at (21/6) malam itu. Nyawa korban tidak tertolong, akibat pendarahan yang dialaminya dari 3 luka tusukan di bagian perutnya.*

(Agus Iskandar)

Baca Juga

0 Komentar

descriptivetext
descriptivetext
descriptivetext
© Copyright 2022 - SWARA INDEPENDEN