Sesalkan Pembersihan Material Longsoran di Mattabulu, Kaswadi Razak: Sengaja Belum Dibuka, Karena Masih Rawan

descriptivetext

SOPPENG, SWARAINDEPENDEN.COM--
Adanya aktifitas warga yang membuka material longsoran yang menghalangi jalan akses di TeppoE Desa Mattabulu, mendapatkan tanggapan serius Bupati Soppeng, HA Kaswadi Razak, saat membawakan sambutan pada Acara Pisah Sambut Kapolres Soppeng, di Gedung Serba Guna La Patau, Senin (13/01/2025) kemarin malam

Pasalnya, material longsoran tersebut sengaja tidak dibuka oleh pihak pemerintah, lantaran material berupa tanah dan kayu yang ada tersebut dijadikan sebagai penopang untuk tanah di atasnya, karena masih rawan longsor.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari korban yang lebih banyak. Karena menurut penelitian tim ahli, beberapa hari setelah musibah longsor yang terjadi 21 Desember 2024 lalu, yang mengubur 10 rumah, 10 Sepeda Motor, dan 2 unit Mobil, masih rawan longsor kalau material tersebut dikeluarkan.

Kalau material tersebut dikeluarkan, tanpa dibuatkan penahan tanah yang di atasnya. Secara otomatis tidak ada lagi penahan tanah yang di atas, sedangkan ada 50 unit rumah yang terancam.

"Bukan pemerintah tidak bisa bersihkan atau buka akses jalan tersebut, akan tetapi itu disengaja agar ada yang menjadi penopang atau penahan tanah yang ada di atasnya," ungkap Kaswadi Razak.

descriptivetext

"Eeh, kenapa ada pihak dengan bangganya menggerakkan warga di sana membersihkan material itu secara sepihak. Itu saya liat di tiktok," sambung Bupati Soppeng dua periode ini dengan nada kesal.

Senada dengan Bupati Soppeng, Kepala Pelaksana BPBD Soppeng, Shahrani SIP, juga menyesalkan aktifitas tersebut. Karena pihak BPBD juga sementara bersurat ke Badan Geologi untuk meminta kajian struktur tanah yang ada di Teppoe.

"Kami sudah bersurat ke Badan Geologi, agar bisa memberikan kajian terhadap struktur tanah di Teppoe," ujar Shahrani.

Baca Juga

Sementara Camat Lalabata, Risqun SSTP MSi, saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, mengatakan, dirinya mengetahui adanya aktifitas pembersihan yang dilakukan warga tersebut, setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Pak Bupati.

Menurutnya, saat itu juga (kemarin malam, Red), dia langsung menelpon pelaksana Kepala Desa Mattabulu, dan mendapatkan informasi yang membenarkan adanya aktifitas tersebut.

"Tidak ada penyampaian ke kami, Pak. Itupun saya tahu setelah pak Bupati sebut kemarin malam. Jd sy langsung telpon pak Desa, dan meminta agar tidak ada lagi aktifitas pembersihan," kata Risqun via ponselnya, Selasa (14/01/2025) malam ini.

Aktifitas tanpa koordinasi dengan pemerintah tersebut, juga mendapat tanggapan yang sama dari salah satu Tokoh Masyarakat Soppeng yang juga mantan Anggota DPRD Soppeng, Andi Samsu Rijal.

Menurut pria yang dikenal dengan akronim ASR ini, senada dengan apa yang disampaikan Bupati Soppeng, bahwa rawan jika itu langsung dibuka.

Apalagi kalau hanya dibuka begitu saja dan tidak dilakukan antisipasi agar tanah yang di atasnya yang telah dibuka tanah yang jadi penahannya. Resiko besar jika melakukan sesuatu tanpa perhitungan secara teknis, dan tidak memikirkan kemungkinan yang akan terjadi.

"Pemerintah harus mengembalikan material itu dulu, atau segera lakukan antisipasi. Karena kalau tidak masih ada puluhan rumah yang bakal jadi korban, karena cuaca sekarang tidak menentu," tegas Andi Samsu, kepada SwaraIndependen, Selasa (14/01/2025) siang tadi.*

(Agus Iskandar)

descriptivetext

0 Komentar

© Copyright 2022 - SWARA INDEPENDEN